Jamur tiram termasuk jamur kayu yang telah banyak dibudidayakan. Tudungnya berwarna hitam lembayung sampai kecoklatan. Bentuknya menyerupai kukit kerang dengan diameter 6-14 cm. Permukaan tudung licin dan mengkilap. Bilah berwarna puti krem atau putih gading. Susunan bilahnya agak rapat. Sewaktu mudah bilahnya berwarna puti, makin tua menjadi krem kekuninngan. Batangnya lateral (terletak disamping tudung). Ukurannya sanat pendek sekitar 1-3 cm). Warnaya putih dengan permukaan halus. Daging buahnya berwarna krem pucat. Jamur ini hidup baik pada kisaran suhu tingga sekitar 25-30 °C.
Budidaya Jamur Tiram
Budidaya jamur tiram dapat digunakan substrat selain kayu misalnnya serbuk gergaji, ampas tebu atau sekam. Hal yang perlu diperhatikan dalam budi daya jamur tiram adalah faktor ketinggian dan persnyarataan lingkungan, sumber bahab baku untuk substrat tanam dan sumber bibit. Persiapan yang dilakukan meliputi tahap:
• Penyiapan bangunan. Bentuk dan ukuran bangunan disesuaikan dengan kebutuhan. Untuk kebutuhan sekitar 500 – 1.000 buah log diperlukan bangunan dengan ukuran 6mx 4m x 4m. Bahan yang diperlukan berupa tiang, kaso dan sebagainya terbuat dari bambu atau kayu yang telah diawetkan.
• Pemeliharaan substart tanam harus memperhatikan faktor lingkungan. Selama pertumbuhan bibit (serat/miselia seperti benang kapas), temperatur diatur antara 28-30oC. Sementara untuk pertumbuhan tubuh buah jamur sampai panen, temperatur diatur antara 26-28oC. Selama pertumbuhan bibit dan pertumbuhan tubuh buah, kelembaban udara diatur sekitar 90% karena kalau kurnag maka substrat tanam akan mengering. Agar kelembababan terjamin, lantai ruangan sebaiknya disiram air bersih pada pagi dan sore hari. Kehadiran jamur asing yang merugikan ditandai dengan tumbuhnya serat/miselia jamur berwarna, misalnya hitam, biru coklat kuning. Bila hal ini terjadi., segera jamur dipisahkan ke luar ruangan dan cepat dibakar. Pertumbuhan tubuh buah awal umumnya ditandai dengan adanya bintik-0bintik serat berwarna putih yang main lama makin membesar dan setelah selang beberapa hari akan tumbuh jamur kecil. Bila kondisi sudah seperti ini, tutup kapad san leher pralon segera dipisahkan dari substrat tanam. Apabila substrat tanam dusah menghasilkan jamur sangat sedikit atau kecil-kecil, segera diganti secara keseluruhan dengan yang baru. Selang waktu antara penanaman pertama ke penanaman berikutnya misalnya 2–3 minggu digunakan untuk membersihkan ruangan, rak dan peralatan lainnya. Budi daya jamur tiram dapat dilakukan dalam bentuk gantung. Caranya substrat tanam diberi kayu atau bambu dibagian tenganhanya. kemudian digantungkan di tempat teduh.
Manfaat & Kandungan Jamur Tiram
Jamur ini terkenal dengan rasa lezat dan aromanya tajam seperti merica. kandungan gizinya tinggi: protein sekitar 10 – 30%, vitamin C36 –58 mg/100 gram (kondisi kering, vitamin B2 4.7 – 4.9 mg/100g. Menu masakan seperti nasi goreng jamur dan panggang jamur sering menggunakan bahan jamur tiram. Jamur tiram selain dapat disayur, juga dapat diolah menjadi makanan lain misalnya kerupuk, keripik atau dengan nama lain tiram crip atau tiram chips. Jamur tiram juga populer sebagai masakah sup dan pepes. Kandungan nutrisi jamur tiram tersusun atas kadar air 92,2%, lemak 1,1, Karbohidrat total 59,2, serat 12, abu 9,1 dan nilai energi 261.
Jamur dipanen, bekas batang jamur dibersihkan dari substrat tanam karena kalu batang ini masih tersisi akan membusuk dan merugikan. Lembar kantong plastik diturunkan ke bawah agar jamur tumbuh lagi. Tergantung pada kandungan substrat tanam, bibit jamur, serta lingkungan selama pemeliharaa, pemanenan jamur dapat dilakukan antara 4 – 8 kali dan jumlah jamur yang dipanen permusim dapat mencapai 600 g, sedangkan berat substrat tanam adalah 1 kg. Dengan nilai REB (Rasio efisinensi biologi adalah 60. Semakin tinggi nilai REB, semakin baik budi daya jamur tersebut.
Seringkali dipasarkan dalam bentuk awetan dalam kaleng. Jamur tiram belum ada yang diekspor utuh secara segar tetapi umumnyadalam bentuk olahan seperti chips atau crispy. Dipasar setempat, jamur tiram umum dijual tidak dalam bentuk kemasan, melainkan dalam takaran 100 g atau 1 kg. Jamur tiram yang telah berlendir dibagian luar tudungnya sebaiknya tidak dikonsumsi karena kemungkinan besar sudah mulai membusuk oleh bakteri pembusuk. Pangsa pasar untuk produk budi daya jamur tiram terbuka lebar, di samping kebutuhan konsumen setempat setiap hari.
No comments:
Post a Comment